Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

PATOFISIOLOGI CACAR AIR (VARICELA)

  • Sabtu, 28 April 2012
  • yuyundAna

  • DEFINISI
    Cacar Air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.
    *Infeksi akut primer oleh virus varicella-zoster yang menyerang kulit dan mukosa, kulit terdapat gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf, terutama berlokasi di sentral tubuh.
    *Timbul vesikel intra-epitel dan dapat ditemukan “acidophilic intranuclear inclusions”.Sering ditemukan pembesaran kelenjar getah bening diseluruh tubuh, dapat pula ditemukan necrosis fokal pada pankreas,hati,paru-paru,limfa,saluran pencernaan dan adrenaljarang menyebabkan kematian.   (Universitas Ui bagian patologi anatomi 1979)

    PENYEBAB
    Penyebabnya adalah virus varicella-zoster.
    Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang
    terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Karena itu, untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).
    *Penamaan virus inimemberi pengertian bahwa infeksi virus primer ini menyebabkan varisella sedangkan reaktifasi menyebabkan herpes-zoster. (ilmu penyakit kulit dan kelamin FKUI 2010)

    Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.

    GEJALA
    Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi.
    Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat.

    24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. Selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.
    Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.

    Papula di wajah, lengan dan tungkai relatif lebih sedikit; biasanya banyak ditemukan pada batang tubuh bagian atas (dada, punggung, bahu). Bintik-bintik sering ditemukan di kulit kepala.
    Papula di mulut cepat pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus), yang seringkali menyebabkan gangguan menelan. Ulkus juga bisa ditemukan di kelopak mata, saluran pernafasan bagian atas, rektum dan vagina.
    Papula pada pita suara dan saluran pernafasan atas kadang menyebabkan gangguan pernafasan. Bisa terjadi pembengkaan kelenjar getah bening di leher bagian samping.
    Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut, kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata.
    Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus.
    *Masa inkubasi 14-21 hari. Gejala prodromal yakni demam tidak terlalu tinggi,malese dan nyeri kepala,disusul timbul erupsi kulit berupa papul eritematosa yang dalam beberapa jam berubah menjadi vesikel.bentuk vesikel tear drops.Vesikel berubah menjadi pustul kemudian menjadi krusta.Sementara proses ini berlangsung,timbul lagi vesikel-vesikel baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi.Penyebaran utama daerah badan,secara sentrifugal ke muka dan ekstremitas, dapat menyerang selaput lendir mata,mulut dan saluran nafas bagian atas.jika terdapat infeksi sekunder terdapat pembesaran kelenjar getah bening regional.Penyakit ini disertai rasa gatal. (UI)
    Kmplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul,lebih sering pada orang dewasa berupa ensefalitis, pneumonia, glomerulonefritis,karditis, hepatitis, keratitis, konjungtifis, otitis, arteristis dan kelainan darah (beberapa macam purpura).
    Infeksi yang timbul pada tri semester pertama kehamilan dapat menimbulkan kelainan kongenital, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisella congenital pada neonatus.
    Setelah infeksi varisela primer, virus akan bertahan pada ganglia rediks dorsalis. Biasanya menyerang pada pasien berusia lanjut.

    KOMPLIKASI
    Anak-anak biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal.
    Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah:
    - Pneumonia karena virus
    - Peradangan jantung
    - Peradangan sendi
    - Peradangan hati
    - Infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)
    - Ensefalitis (infeksi otak).

    DIAGNOSA
    Diagnosis ditegakkan berdasarkan ruam kulit yang khas (makula, papula, vesikel dan keropeng).
    *Pembantu diagnosis
    Dilakukan dengan percobaan tzanck dengan membuat sediaan hapus diwarnai dengan giemsa. Bahan diambil dari kerokan dasar vesikel dan akan didapati sel datia berinti banyak.
    Diagnosis Banding
    Harus dibedakan dengan variola, penyakit ini lebih berat, memberigambaran monomorf, dan penyebaranya dimulai dari bagian akral tubuh, yakni telapak tangan dan telapak kaki.

    PENGOBATAN
    Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan losyen kalamin, antihistamin atau losyen lainnya yang mengandung mentol atau fenol

    Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya:
    - kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun
    - menjaga kebersihan tangan
    - kuku dipotong pendek
    - pakaian tetap kering dan bersih.

    Kadang diberikan obat untuk mengurangi gatal (antihistamin).
    Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
    Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir.

    Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan Aspirin.
    Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asiklovir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama.
    Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin.
    *Pengobatan bersifat simtomatik dengan antipiretik dan anlgesik, untuk menghilangkan rasa gatal dapat diberikan sedativa. Lkal diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (mentol, kamfora) untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal. Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika berupa salap dan ral. Dapat pula diberika obat antivirus V.Z.I.G (varicella zoster immunoglobulin) dapat mencegah atau meringankan varicella, diberikan intramuskular dalam 4 hari setelah terpajan.



    Penanganan
    Karena cacar air pada umumnya ringan dan sembuh dengan sendirinya, penanganan cacar air terutama ditujukan untuk meringankan gejala.1 Yang dapat dilakukan adalah:1
    • Tirah baring secukupnya
    • Parasetamol untuk menurunkan demam
    • Calamine dan mandi dengan air suam-suam kuku untuk meringankan rasa gatal
    • Sarung tangan untuk mencegah anak menggaruk ruam mungkin dibutuhkan pada anak-anak yang sangat kecil.
    • Makanan yang lebih lembut dan menyejukkan jika ada ruam di dalam mulut.5
    Sedangkan beberapa penanganan yang tidak dianjurkan adalah:2
    • Antihistamin yang bersifat sedatif (membuat tidur) seperti chlorpheniramine. Obat golongan ini tidak signifikan untuk menangani rasa gatal pada cacar air.2
    • Antivirus tidak direkomendasikan penggunaannya pada cacar air tanpa komplikasi. Bahkan jika mulai diberikan pada hari di mana ruam pertama kali muncul, antivirus hanya mengurangi satu hari dari lamanya sakit. Penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa acyclovir (salah satu antivirus) tidak bermakna dalam menurunkan risiko komplikasi pada cacar air. Selain itu penggunaan antivirus secara teori juga dapat berubahnya respon kekebalan tubuh sehingga virus dapat teraktivasi kembali lebih cepat dalam bentuk herpes zoster (cacar ular).6 Antivirus dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada cacar air dengan komplikasi yang berat, cacar air pada bayi di bawah usia 28 hari, atau pada orang dedngan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Pemberian antivirus ini harus dilakukan dalam jangka waktu 48 jam setelah ruam pertama kali muncul.
    • Antibiotik. Antibiotik hanya dibutuhkan jika ada infeksi kulit oleh bakteri.
    PENCEGAHAN
    Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin.
    Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.
    Pemeriksaan penunjang
    Pemeriksaan leukosit (darah putih) biasanya menunjukkan hasil yang normal, rendah, atau meningkat sedikit. Ditemukan multinucleated giant cells pada pemeriksaan Tzanck smear dari lepuhan kulit. Hasil positif pada pemeriksaan kultur jaringan.

    2 komentar:

    Unknown mengatakan...

    Di pengobatan "acyclovir bisa mengurangi beratnya penyakit"
    Di penanganan "acyclovir tidak di rekomendasikan"
    Wht de hell yag mana yg bener jadi boleh kgk pake acyclovir mbak ???

    Unknown mengatakan...

    Di pengobatan "acyclovir bisa mengurangi beratnya penyakit"
    Di penanganan "acyclovir tidak di rekomendasikan"
    Wht de hell yag mana yg bener jadi boleh kgk pake acyclovir mbak ???

    Posting Komentar

    (c) Copyright 2010 yuyuntriana. Blogger template by Bloggermint